"Kontrol yang kurang, kemudian orang tua tidak menyadari betul tentang bahaya gadget dan sebagainya," tambah Ato.Atas hal ini, Kawiyan berharap polisi tidak hanya menangkap tersangka yang hanya menyebarluaskan konten-konten tersebut. Melainkan harus memburu otak utama pembuat konten yang menjadikan anak Indonesia sebagai korban.Ia memastikan seluru